Curah Hujan Tinggi, Irigasi Wae Laku Tertimbun Longsor

150

BIDIKNEWS.id, Manggarai Timur– Derasnya curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pekan terakhir, menyebabkan bencana longsor terjadi di mana-mana. Salah satunya jaringan induk irigasi Wae Laku. Aliran air pada saluran irigasi terhambat karena tertimbun material seperti tanah dan batu.

Titik saluran irigasi yang tertimbun longsor itu, sekira 200 meter dari pintu Bendungan Wae Laku, Desa Compang Kantar, Kecamatan Rana Mese. Selain itu, jalan menuju bangunan Bendungan Wae Laku yang mengapiti bangunan irigasi, juga amblas karena tergerus air hujan dan banjir kali Wae Laku. Bangunan irigasi pun terancam rusak, jika terjadi bencana longsor susulan.

“Kami sudah gotong royong untuk singkirkan material longsor di saluran irigasi, tapi mengalami kendala karena kubikasi material longsornya banyak,” ungkap warga Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, Blasius Gius, kepada Bidik News, belum lama ini.

Advertise

Menurut Gius, selain material tanah yang menutup saluran irigasi, juga material batu berukuran besar. Sehingga sulit untuk dievakuasi secara manual. Selain itu ada sejumlah batang pohon. Kata dia, material longsor yang ada harus disingkirkan dengan alat berat, seperti ekskavator.

Sementara itu, Gasperi Jaik, Babinsa wilayah Desa setempat mengaku sudah berkordinasi dengan Dinas PUPR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Timur.

“Kita sudah melakukan monitoring di lokasi pada Tanggal 11 Januari lalu. Sepulangnya dari sana, saya langsung berkordinasi dengan Dinas terkait. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan,” ungkapnya.

Ia berharap, Dinas terkait secepatnya melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT ) II, untuk merespon cepat peritiwa longsor yang menutup saluran irigasi Wae Laku ini. Kalau saja tidak merespon, kata Peri, tujuan mereka bangun irigasi tersebut sia-sia dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat.

Diketahui, irigasi yang mengalami bencana longsor tersebut dibangun dengan dana APBN dan dikerjakan tahun 2018 lalu. Kontraktor pelaksananya adalah PT Floresco. Saluran irigasi bendungan ini menjadi pemasok air untuk ribuan hektar lahan sawah di empat desa, yakni Desa Bangka Kantar, Golo Kantar, dan Desa Nanga Labang di wilayah Kecamatan Borong, serta Desa Compang Kantar di Kecamatan Rana Mese.

Laporan: Nardi Jaya