Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan, Anggota DPRD Alor Walter Datemoli: Baru Di Kabupaten Alor

109
(Dari kanan depan) Walter M. M Datemoli selaku Anggota DPRD kabupaten Alor Dapil IV asal Pura, Daud Dolpay selaku Sekwan DPRD Kabupaten Alor, Camat Pulau Pura Baktir Kou, Yustus Dopong Abora, SP selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Alor.

BIDIKNEWS.id, Alor - Dua tokoh asal Pulau Pura Yustus Dopong Abora, SP dan Walter M. M Datemoli memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kecamatan Pulau Pura dalam menyelenggarakan Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura tahun 2022.

Hal itu disampaikan ketika dikonfirmasi Bidik News usai acara tersebut berjalan dengan sukses di Halaman SD Negeri Latang, Desa Pura Timur, Kecamatan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (7/5/2022).

Walter M. M Datemoli mengatakan toleransi antar umat beragama di Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur merupakan miniatur keberagaman.

Advertise

"Halal Bihalal ini kan setiap kali dibuat di Pulau Pura. Sudah menjadi bagian dari tradisi orang pura. Saya kira yang sudah disampaikan oleh Bapak Camat (Baktir Kou), Bapak Ustad (Umar Boling, SH) memang pura ini miniatur keberagaman baik di Alor, NTT maupun di Indonesia," ungkapnya kepada Bidik News usai mengikuti rangkaian acara Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura tahun 2022.

"Untuk itu kami ditengah tantangan zaman, saya kira kegiatan-kegiatan (Halal Bihalal) begini ini harus terus dibuat, dipertahankan dan terus menjadi tradisi kita generasi kedepan. Kadang kesibukan dan lain sebagainya hal-hal (Halal Bihalal) ini kita abaikan. Kita harapkan kedepan tali silaturahmi yang baik itu terus dilakukan baik adat-istiadat maupun kegiatan keagamaan itu sendiri," harap Walter.

Usai acara Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura, Umat Kristiani dan Islam saling berjabatan satu dengan yang lain.

Walter berharap agar kedepan, Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura terus dilakukan. Karena menurutnya, momentum ini baru pertama kali dilakukan dibawah kepemimpinan Camat Pulau Pura Baktir Kou.

"Kita sebagai generasi di Pulau Pura sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Camat (Baktir Kou) yang telah menginisiasi (Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura Tahun 2022) ini. Saya kira dari seluruh Kabupaten Alor ini (Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura Tahun 2022) kita pulau pura duluan," ucapnya.

"Hanya kebersamaan (Halal Bihalal) dengan inisiasi dari Pemerintah Kecamatan (Pulau Pura) itu yang baru pertama kali kita lihat kebersamaan ini," lanjut Anggota DPRD Kabupaten Alor ini.

Walter M.M.Datemoli yang kini menjabat sebagai Ketua Bapemperda DPRD Alor dari Fraksi PDI Perjuangan ini kembali lagi mengapresiasi Baktir Kou dalam memimpin Pulau Pura sebagai Camat selama 2 tahun ini.

"(Baktir Kou) ini memang Camat yang luar biasa, dia memberikan standar tinggi terhadap jalannya kepemimpinannya," tandasnya.

Ditempat yang sama, Yustus Dopong Abora, SP menjelaskan, dunia ini harus diantisipasi dengan kegiatan-kegiatan silahturahmi untuk merajut dan mempersatukan keberagaman yang ada di tanah air khususnya di Kabupaten Alor dan Kecamatan Pulau Pura ini.

"Karena kalau tidak diantisipasi maka tentu dunia akan menguasai kita, hanya kita akan kehilangan moment (Halal Bihalal) yang selama ini kita rajut. Kita disatukan dalam sebuah keberagaman itu karena perkembangan dunia yang bikin (buat)," ujarnya.

Saat ditanya soal Halal Bihalal Bersama Tingkat Kecamatan Pulau Pura, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Alor ini mengatakan Halal Bihalal yang setiap tahun dirayakan itu sudah menjadi tradisi dan tidak perlu dipersoalkan.

"Kalau hal (Halal Bihalal) seperti itu dari dulu orang sudah (buat). Tidak perlu dipersoalkan. Kalau untuk Pura, hal (Acara Halal Bihalal) ini mau taruh (selenggarakan) di mayoritas Islam, mayoritas Kristen hal biasa. Sebenarnya itu kekayaan yang sudah ditaruh (diwariskan) oleh leluhur, maka itu yang harus kita rawat," pungkasnya.

Salah satu tokoh pemerintahan di Kabupaten Alor asal Pura ini menghimbau kepada seluruh umat agar mewaspadai dan mengantisipasi perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat.

"Ada 3 momentum yang membahayakan di dunia sekarang ini. Yang pertama, ada sebuah momentum yang membawa kita pada situasi senang-senang. Yang kedua, ada sebuah momentum yang membawa kita untuk menyendiri dan yang ketiga itu ada sebuah situasi (momentum) yang membawa kita untuk hal memakai," bebernya.

Laporan/Editor: Markus Kari