Polemik Karyawan Putus Tangan di PT Mitra Saruta, Disnakertrans Nganjuk ‘Cuci Tangan’ ?

541

BIDIKNEWS.id, Nganjuk - Polemik terkait kecelakaan kerja yang menimpah Siswanto, salah satu Karyawan PT Mitra Saruta Nganjuk, Propinsi Jawa Timur (Jatim), mendapat respon dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Nganjuk.

Dinaskertrans Nganjuk, melalui Kabid Hubungan Industri, Suwanto, saat ditemui Bidik News, Kamis (25/3/2021) mengatakan, pihaknya tidak ingin mencampuri masalah tersebut dengan alasan adanya perjanjian Bipartit kedua belah pihak antara korban (Siswanto) dan Perusahaan.

"Kami tidak mencampuri permasalahan tersebut, karena ada perjanjian Bipartit kedua belah pihak," ujar Suwanto.

Advertise

Kendati demikian, dirinya mengakui bahwa pihaknya sudah lama mengetahui persoalan itu. Namun, Kata Dia, Korban belum melaporkan secara resmi di Disnakertrans Nganjuk.

"Kepala Dinas sudah mengetahui kejadian itu. Tapi tidak ada laporan ke kita. Ibarat kalau ada pencurian tidak melaporkan ke pihak berwajib," urainya.

Ia menambahkan, Disnakertrans Nganjuk akan turun tangan, apabila mediasi antara Perusahaan dan Korban tidak menemukan titik terang.

"Kita tunggu perundingan antara perusahaan dan korban sampai dua kali. Kalau tidak mampu menyelesaikan permasalahan, kami akan turun melakukan pengecekan dan mediasi," pungkas Suwanto.

Sebelumya diberitakan, kecelakaan kerja menimpa Siswanto (29), seorang karyawan PT Mitra Saruta jalan Raya Rejoso KM 5.5, Rejoso, Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Tangan kanannya kini putus karena terkena mesin. Kejadian tersebut terjadi pada 26 Agustus 2020 lalu.

Ditemui di kediamannya, Rabu (24/3/2020), Siswanto menceritakan pengalaman pahit saat tangannya putus akibat kecelakaan kerja di Perusahaan terbesar di Kabupaten Nganjuk itu.

"Kejadiannya malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Saya langsung dibawah ke RSUD Nganjuk. Biayanya memang ditanggung BPJS ketenagakerjaan," ucapnya.

Namun sayangnya, usai kejadian tersebut, pihak Perusahaan terkesan cuek. Siswanto tidak lagi dipanggil bekerja padahal kehidupannya terhimpit kebutuhan ekonomi keluarga.

"Saya masih pingin bekerja dan menjadi karyawan tetap perusahaan. Semoga pihak Perusahaan mendengar jeritan hati saya," ujar Siswanto.

Bidik News sempat mendatangi Kantor PT Mitra Saruta untuk melakukan konfirmasi. Namun, menurut security-nya di pos jaga, Pimpinan Perusahaan tidak bisa ditemui.

 

Laporan: Kuswanto
Editor: Nardi Jaya