BIDIKNEWS.id, Jakarta-– Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat terpukul terhadap penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) yang digelar Jumat 5 Maret 2021.
Hasil KLB tersebut adalah terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB. Hal ini jelas semakin menyakitkan bagi SBY, pasalnya saat SBY menjabat Presiden, Moeldoko dipilih menjadi Panglima TNI pada periode 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Menanggapi hasil KLB di Deli Serdang, SBY merilis sebuah pidato lewat akun Youtube miliknya. Dalam pidatonya tersebut, SBY sempat mengutarakan rasa malu dan rasa bersalahnya pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko, orang yang saat ini justru mengacak-acak partai politik yang ia bangun dengan banyak pengorbanan.
“Rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa atas kesalahan saya itu,” kata SBY.
“KLB Partai Demokrat abal-abal, KLB yang tidak sah dan tidak legal telah digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara. KLB tersebut menobatkan KSP Moeldoko, seorang pejabat pemerintahan aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal partai menjadi ketua umum Partai Demokrat. Mendongkel dan merebutnya dari ketua umum Partai Demokrat yang sah, yang satu tahun yang lalu telah diresmikan oleh negara dan pemerintah,” lanjutnya.
SBY menambahkan bahwa cara perebutan kepemimpinan partai Demokrat juga terkesan jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral. Apalagi melibatkan orang dibina dalam kesatuan TNI.
“Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria, dan nilai-nilai moral, dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia,” terang SBY.
Karena itu, SBY pun mengajak segenap kader sah Demokrat untuk sama-sama berjuang demi tegaknya keadilan. Bahkan SBY secara terang-terangan menggunakan narasi ‘Perang’ demi mempertahankan kedaulatan Partai Demokrat.
“Perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan dan kemandirian partai adalah perjuangan yang suci dan mulia. Ibarat peperangan, perang yang kita lakukan adalah perang yang dibenarkan. Sebuah perang war of mases setting sebuah just war, perang untuk mendapatkan keadilan. Semoga Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa menuntun langkah kita, serta memberikan pertolongan kepada kita semua,” tegasnya.
Laporan: Kuswanto
Mau punya Media Online sendiri? Tapi gak tau cara buatnya? Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , Jasa pembuatan website berita (media online) Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia. Info dan Konsultasi - Kontak @Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
-
TVRI - DITUDUH BERBICARA TAK SENONOH, REMAJA DI GOWA DIKEROYOK BELASAN REKANNYA
-
"BAKSO" PENCEMARAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM
-
MAHFUD MD NGAWUR SOAL LEBIH BAIK 60 TAHUN BERSAMA POLISI BURUK: TIDAK PAHAM KETATANEGARAAN
-
SINGGUNG KASUS SAMBO. BHAYANGKARI VIRAL INI MINTA KEMATIAN KAKAKNYA DIBUKA KEMBALI
-
PESANTREN KOK NGES*X. TINJAUAN KRITIS KEHIDUPAN PESANTREN | Bidik Casting
-
TIDAK ADA DI YOUTUBE! | LAGU PERJUANGAN MAHASISWA TERKEREN (AWAN HITAM)
-
TEWAS DI TANGAN POLISI. INI PENJELASAN PENGACARA ARFANDI ARDIANSYAH
-
KONFERENSI PERS | TERBUNUHNYA MUH. ARFANDI ARDIANSYAH DITANGAN POLISI
-
BUPATI ALOR ISI LAGU KENANGAN, LAGU ALOR & PAPUA DI ACARA LAUNCHING DESWITA ||Bidik Casting, 31/3/22
-
PROSES PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENIPUAN ONLINE | Bidik Casting
-
(Part 3) BERKAS SUDAH DI KEJAKSAAN. POLEMIK BMI VS PASUTRI KAPAN BERAKHIR??? | Bidik Casting
-
(Part 2) BERKAS SUDAH DI KEJAKSAAN. POLEMIK BMI VS PASUTRI KAPAN BERAKHIR??? | Bidik Casting