Sepeda Motor Rusak Akibat Air Belerang di Pantar, Masyarakat Gotong Royong Bangun Jembatan Penyeberangan

269
Proses pengerjaan jembatan penyeberangan motor di kali belerang, Desa Delaki, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

BIDIKNEWS.id, Alor - Kadar garam dan zat air belerang gunung api sirung menyebabkan kerusakan yang cukup parah terhadap benda-benda yang berbahan besi di wilayah Pantar, khususnya di Kecamatan Pantar Tengah dan terlebih khusus lagi di wilayah Desa Delaki dan sekitarnya.

Air belerang yang diketahui berasal dari gunung sirung/ gunung berapi di pulau pantar ini, telah merusak bagian-bagian penting sepeda motor. Khususnya pemilik kendaraan di Desa Delaki, hampir 90 persen dari sepeda motor yang saat ini dipake mengalami kerusakan yang cukup parah akibat air belerang. Kerusakan tersebut diantaranya knalpot (putus bahkan hancur berkeping keping), jari jari ban, mesin dan bahkan body motor yang berbahan besi.

Hal ini dikarenakan, tiga tempat yang dilalui melewati kali belerang yang bersumber dari gunung api sirung ini tidak dibangun jembatan penyeberangan motor, sehingga setiap sepeda motor harus tercebur. Dua tempat diantaranya sudah berusaha dibuatkan tambatan darurat untuk dilewati sedangkan satunya tidak dibuat sama sekali, sehingga terus merusak sepeda motor.

Advertise

Melihat kondisi demikian, muncul sebuah ide sederhana dari salah satu anak muda Desa Delaki, Kecamatan Pantar Tengah, Alor-NTT, Bernad Liwang, untuk membuat jembatan penyeberangan motor. Ide tersebut kemudian didiskusikan dengan salah satu aparat desa (Bapak. James Boling) serta pemuda lainnya dan masyarakat dengan mendapat respon yang baik.

"Beliau kemudian membangun diskusi lagi dengan beberapa anak muda dan  mendapat tanggapan positif. Akhirnya bersama beberapa orang (Petrus Blegur selaku Sekretaris Karang taruna Desa Delaki) dan beberapa orang muda dari Koliabang mulai bergerak mengumpulkan sumbangan sukarela dari setiap pemilik motor yang berjumlah hampir mencapai sembilan puluhan sepeda motor," ujar Bernad Liwang kepada Bidik News, Sabtu (14/5/2022).

"Beberapa sumbangan terkumpul, walaupun yang terlibat dalam sumbangan tidak lebih dari 30 persen saja, namun dengan antusias dan semangat penuh serta keyakinan saya dan teman-teman terus bergerak demi menyukseskan pekerjaan (jembatan kali penyebrangan sepeda motor) tersebut," kata Dia.

Untuk diketahui, kata Bernad, sumbangan sukarela setiap pemilik sepeda motor sebesar 25.000 per orang dan beberapa aparat desa menyumbang 50.000.

"Aksi sukarela ini tidak hanya berupa uang, tapi beberapa diantaranya juga menyumbang semen, termasuk Kepala Desa Delaki dan beberapa pengusaha (perkiosan), yang lain menyumbangkan rokok, tuak (minuman khas Pantar) dan lain lain. Aksi kerja bakti pun dimulai, pada hari sabtu 14 mei 2022 melibatkan setiap pengendara sepeda motor," bebernya.

Jembatan penyeberangan motor tersebut dibuat dengan ukuran lebar 1, 2 meter dan panjang sekitar 3 meter dengan menggunakan bahan kayu dan campuran semen pasir.

"Harapan kami sebagai masyarakat terutama pemilik sepeda motor semoga para pemangku jabatan (pemerintah) bisa membuka mata dan melihat (memperhatikan) kondisi jalan tersebut," pinta Bernad.

Kepala Desa Delaki, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Imanuel Edison Jalla yang dikonfirmasi Bidik News, Sabtu (14/5/2022) malam, membenarkan pengerjaan jembatan penyeberangan motor tersebut.

"Terima kasih kak (Wartawan), kami masyarakat (Desa) Delaki punya niat untuk bangun jembatan (penyebrangan) kecil untuk bisa sepeda motor untuk di lalui karena kadar (air) belerang sangat mempengaruhi sepeda motor warga yg mengalami kerusakan seperti knalpot, pelek dan banyak hal yang berkaitan dengan mesin, ada yang mengalami kerusakan parah sehingga dari ide pemuda Desa Delaki dan warga untuk melakukan dan pengerjaan jembatan tersebut, untuk material seperti semen di tanggung oleh yg punya sepeda motor, untuk yang lain seperti pasir batu dan lain-lain itu dari masyarakat sendiri yg di tanggung dan tenaga pun mereka bantu," ungkap Kades Delaki.

Laporan/Editor: Markus Kari