Tahun 2021, Sebanyak 914 Ekor Babi di Matim Mati Mendadak

108

BIDIKNEWS.id, Manggarai Timur--Selama tahun 2021, sebanyak 914 ekor ternak babi di Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mati mendadak. Dugaan sementara, kematian ternak babi disebabkan virus HOG CHOLERA.

Kepala Dinas Peternakan Matim, Maximus J. Nohos, melalui Kepala Bidang Keswan, saat ditemui Bidik News di ruang kerjanya, Selasa (20/4/2021), mengatakan bahwa jumlah tersebut hanya dihitung pada Bulan Januari dan Februari.

"Data bulan Maret dari THL belum semua kami rampung. Jumlah tersebut hanya dihitung pada Bulan Januari dan Februari," katanya.

Advertise

Ia menjelaskan, Meningkatnya kasus kematian babi di Tahun 2021, dikarenakan tingginya lalu lintas daging saat Natal dan Tahun Baru.

"Peredaran daging saat itu tidak terkontrol. ada yang menjual daging dengan harga rendah namun babinya ternyata penyakitan. Mereka jual pake mobil pickup di kampung-kampung," jelas Nohos.

Berdasarkan laporan masyarakat, ucap Nohos, daging babi dibawa dari Ruteng. Warga tergiur karena harganya murah cuma 40 Ribu satu kantong plastik biru.

"Data kematian ternak babi selama bulan Januari, Pocoranaka 12 Ekor, Lamba Leda 57, Sambi Rampas 81 dan Elar Selatan 145. Total kematian bulan Januari 295 kasus," tutur Nohos.

Sementara itu, lanjut dia, data kematian bulan Februari yakni, Borong 48 ekor, Kota Komba 188 ekor, Rana Mese 73 ekor, Pocoranaka 13 ekor, Pocoranaka Timur 142 ekor, Lamba Leda 37 ekor, Sambi Rampas 38 Ekor, Elar 32 ekor, dan Elar Selatan 42 ekor. Total kematian bulan Februari 619 ekor.

"Kematian ternak babi sebagian besar terjadi di daerah yang tidak mendapatkan pelayanan Vaksinasi HOG CHOLERA, dikarenakan jumlah vaksin yang terbatas," ujar Nohos menambahkan.

Hingga kini, pihaknya masih berupaya melakukan pencegahan di setiap Kecamatan. "Pencegahan yang kami lakukan yakni pembersihan kandang ternak dan penyemprotan disinfektan," pungkas Nohos.

Penulis: Nardi Jaya