Tanggapi Pemberitaan Media, DPRD Matim Akan Turun ke Desa Rondo Woing

344

BIDIKNEWS.id, Manggarai Timur – Damu Damian, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) menanggapi pemberitaan media, terkait pengerjaan proyek lapisan penetrasi (lapen) di Desa Rondo Woing, Kecamatan Rana Mese yang diduga asal jadi.

Melalui pesan WhatsApp, Damu berjanji dalam waktu dekat, DPR bersama dinas terkait akan turun ke lokasi yang diberitakan agar secepatnya diambil langkah perbaikan terhadap item pekerjaan yang tidak berkualitas.

“Adanya informasi seperti ini, tentunya pihak DPR dengan kewenangan yang diamanatkan, akan turun ke lokasi sebagai bentuk pengawasan terhadap program pembangunan yang sedang dijalankan di daerah dan mengajak dinas terkait guna bersama-sama mengecek kondisi real di lapangan,” ungkap Damu.

Advertise

Dirinya berterima kasih kepada masyarakat yang peduli dengan pembangunan di desa, sehingga awak media turun dan mempublikasikannya.

Kepedulian tersebut, menurut Damu, merupakan bentuk kepedulian warga dan media terhadap kegiatan pembangunan di daerah, agar para pegiat pembangunan dikontrol.

“Dengan begitu, pembangunan dapat dinikmati oleh masyarakat dalam melancarkan roda pergerakan ekonomi,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pengerjaan proyek lapisan penetrasi (Lapen) di Desa Rondo Woing, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, diduga asal jadi.

Pasalnya, di beberapa titik jalan, aspal tampak terkelupas dan hancur. Padahal, proyek dengan pagu dana 580 Juta lebih tersebut, usia pengerjaannya belum genap sebulan.

ST (22), Warga Dusun Colol, Desa Rondo Woing mengatakan hal tersebut, saat ditemui Bidik News, Senin (28/9/2020). “Kami sangat kecewa dengan kualitasnya proyeknya. Anggaran yang begitu banyak tetapi hasil kerjanya asal jadi,” tandas ST.

Sementara itu, Robertus Kantur, Kepala Desa Rondo Woing, saat dikonfirmasi Via telepon, mengakui kerusakan lapen karena tidak memiliki drainase. “Waktu itu sempat hujan deras di sini. Karena tidak ada drainase, air dari sawah itu mengalir di aspal,” ucap Robertus.

Laporan : Biro NTT _ Nardi Jaya, S. Pd.
Editor : Redaktur Bidik News