BIDIKNEWS.id, Jakarta–-Gugusan gunung api bagi dari ring of fire dunia menjadikan wilayah Tanah Air memiliki potensi ancaman bahaya letusan. Sebanyak 127 gunung api aktif berada di wilayah barat hingga timur Indonesia. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, masyarakat dapat mengenal lebih dekat jenis bahayanya.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menyampaikan pada Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) mengenai pentingnya mengenali ancaman atau bahaya sehingga kita dapat menghindar atau mengurangi risiko. Doni menyinggung kesiapsiagaan dengan beberapa langkah.
“Pertama, kenali ancaman bencana di sekitar kita. Kedua, kurangi risiko bencana sesuai kemampuan kita,” ujarnya dalam arahan HKB pada Senin lalu (26/4).
Lalu seperti apa jenis bahaya letusan gunung api? Ada tiga jenis bahaya letusan gunung api, yaitu bahaya primer, sekunder dan kolateral.
Jenis yang pertama yaitu bahaya primer atau bahaya langsung dari peristiwa letusan gunung api. Bahaya yang berpotensi terjadi seperti aliran awan panas, lahar letusan atau lumpur panas, jatuhan piroklastik atau hujan abu, leleran lava dan gas vulkanik beracun. Kita dapat melihat fenomena ini seperti saat letusan hebat Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah pada 2010 lalu. Bahaya primer tersebut tidak hanya merusak apa pun lanskap wilayah lereng tetapi juga menelan korban jiwa.
Jenis kedua yaitu bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung dari letusan. Bahaya ini berupa lahar hujan. Lahar hujan atau endapan material erupsi pada puncak dan lereng yang terbawa oleh hujan. Peristiwa mengalirnya endapan material berupa lumpur dan bahkan batu besar ini dapat mengubah topografi sungai dan merusak infrastruktur. Bahaya lain dari jenis bahaya sekunder adalah banjir bandang dan longsoran vulkanik.
Bahaya ini dapat berdampak serius, seperti saat banjir lahar hujan yang merusak jaringan pipa air bersih di sekitar wilayah Kaliurang Barat, Sleman, DIY, pada awal Februari 2021.
Terakhir, bahaya kolateral atau bahaya lain yang dipicu dampak letusan gunung api. Bahaya ini dapat memicu Gerakan tanah pada tubuh gunung, penyakit endemik, kelaparan dan bahkan tsunami.
Contoh bahaya kolateral yang pernah terjadi di Indonesia saat tsunami menerjang beberapa kawasan di Provinsi Banten akhir tahun 2018. Letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menyebabkan fenomena tsunami yang melanda daerah pesisir Banten dan Lampung.
Sementara itu, masyarakat Indonesia juga perlu mempersiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman multi bahaya. Saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga kesiapsiagaan ekstra dibutuhkan setiap individu, khususnya mereka yang juga menghadapi ancaman bahaya letusan gunung api.
Pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 3 gunung api berada pada status aktivitas vulkanik tingkat III atau ‘Siaga,’ yaitu Gunung Ile Lewotolok, Merapi dan Sinabung. Gunung api pada status tingkat II atau ‘Waspada’ berjumlah 18 gunung api dan 47 gunung api berada pada tingkat I atau ‘Normal.’ Tak ada satu gunung api pada status tingkat IV atau ‘Awas.’
Penulis: Kuswanto
Editor: Nardi Jaya
Mau punya Media Online sendiri? Tapi gak tau cara buatnya? Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , Jasa pembuatan website berita (media online) Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia. Info dan Konsultasi - Kontak @Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
-
TVRI - DITUDUH BERBICARA TAK SENONOH, REMAJA DI GOWA DIKEROYOK BELASAN REKANNYA
-
"BAKSO" PENCEMARAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM
-
MAHFUD MD NGAWUR SOAL LEBIH BAIK 60 TAHUN BERSAMA POLISI BURUK: TIDAK PAHAM KETATANEGARAAN
-
SINGGUNG KASUS SAMBO. BHAYANGKARI VIRAL INI MINTA KEMATIAN KAKAKNYA DIBUKA KEMBALI
-
PESANTREN KOK NGES*X. TINJAUAN KRITIS KEHIDUPAN PESANTREN | Bidik Casting
-
TIDAK ADA DI YOUTUBE! | LAGU PERJUANGAN MAHASISWA TERKEREN (AWAN HITAM)
-
TEWAS DI TANGAN POLISI. INI PENJELASAN PENGACARA ARFANDI ARDIANSYAH
-
KONFERENSI PERS | TERBUNUHNYA MUH. ARFANDI ARDIANSYAH DITANGAN POLISI
-
BUPATI ALOR ISI LAGU KENANGAN, LAGU ALOR & PAPUA DI ACARA LAUNCHING DESWITA ||Bidik Casting, 31/3/22
-
PROSES PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENIPUAN ONLINE | Bidik Casting
-
(Part 3) BERKAS SUDAH DI KEJAKSAAN. POLEMIK BMI VS PASUTRI KAPAN BERAKHIR??? | Bidik Casting
-
(Part 2) BERKAS SUDAH DI KEJAKSAAN. POLEMIK BMI VS PASUTRI KAPAN BERAKHIR??? | Bidik Casting